Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Misteri & Sejarah Bangunan Sphinx of Giza di Mesir

Bangunan Sphinx of Giza adalah simbol yang mewakili esensi dari Mesir selama ribuan tahun. Seiring dengan 3 Piramida Agung, Sphinx adalah salah satu teka-teki terbesar dan monumen kuno yang paling banyak dipelajari dalam sejarah umat manusia. Dalam dinding Sphinx terdapat gambar bahwa gambar wajah manusia adalah berhidung mancung, tetapi pada kenyataannya hidung tersebut hilang. Kemanakah gerangan?
Lebih dari 200 tahun silam, pasukan Napoleon menyerbu Mesir. Di dalam pasukannya terdapat juga para cendekiawan, ahli seni, juga 21 orang ahli gambar, 21 ahli matematika, dan 10 orang sastrawan untuk meneliti beberapa bangunan di sekitar Piramida. Sejak itulah, baigan bangunan Sphinx of Giza berubah. Konon, demi memantapkan kekuasaannya di Mesir, maka Napoleon memerintahkan untuk menghancurkan Sphinx dengan meriam. Namun gagal karena kokohnya batu granit yang ada pada bangunan Sphinx of Giza tersebut. Akhirnya mereka hanya menghancurkan bagian ujung hidung Sphinx saja. Cerita lain menyebutkan bahwa pasukan Inggris Mamluk juga menghancurkan hidung Sphinx.

Misteri Bangunan Sphinx of Giza

Seluruh komplek di bangunan Sphinx of Giza, yang terdiri dari Sphinx, 3 Piramida Agung (Khufu, Khafre, Menkaura), piramida-piramida kecil, makam, dan kuil dengan berbagai struktur berbeda, diyakini memegang kunci untuk memahami peradaban masa lalu yang lebih maju. Tidak ada tempat lain di dunia yang penuh dengan begitu banyak peneliti yang menyaksikan misteri masa lalu umat manusia, dimana hasilnya bisa saja menyebabkan sejarah harus ditulis ulang.
Piramida Agung Giza dalam beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu hal yang paling membingungkan adalah tidak  adanya catatan tertulis yang ditemukan di antara tulisan hieroglif Mesir Kuno mengenai konstruksi desain, tujuan, dan metode perakitan. Para ahli kesulitan, bagaimana sebuah peradaban kuno bisa membangun proyek sebesar ini tanpa beberapa catatan.
Sphinx of Giza Hal yang sama terjadi pada bangunan Sphinx of Giza yang memiliki panjang 73,5 meter, lebar 6 meter, serta tinggi dari permukaan tanah 20,22 meter. Bangunan berkepala manusia dengan tubuh hewan / singa tersebut sangat sedikit meninggalkan catatan tentang pembangunannya. Namun begitu, beberapa budaya lain memiliki bentuk yang mirip Bangunan Sphinx of Giza. Sebagai contoh, Yunani Sphinx digambarkan sebagai perempuan dengan kepala manusia, berpayudara dan bertubh singa yang feminin.
Dalam tradisi Yunani, Sphinx ini mengandung unsur mitos jahat dan dianggap berbahaya. Berbeda dengan Sphinx yang melambangkan seorang laki-laki Mesir yang dianggap sebagai unsur keagungan dan kebajikan.
Meskipun tidak ada catatan tentang pembangunan Sphinx of Giza, ternyata ada catatan masa restorasi yang dilakukan oleh generasi berikutnya. “Sphinx of Stela“, sebuah prasasti batu granit berukir bertanggal sekitar 1400 SM, adalah catatan tertua tentang bangunan Sphinx of Giza yang menjelaskan pemulihan Sphinx of Firaun Thutmosis IV (1401-1391 SM) dari dinasti ke-18. Dalam prasasti itu terdapat kisah yang menceritakan saat Thutmosis IV tertidur dibawah bangunan Sphinx. Thutmosis bermimpi bahwa Sphinx berbicara kepadanya dan berjanji bahwa jika ia membebaskan Sphinx dari pasir, Thutmosis akan ditakdirkan untuk menjadi raja Mesir.
Pada dasarnya, prasasti “Sphinx of Stela” menggambarkan bentuk Sphinx sebagai tubuh singa. Hal ini juga berarti ada ‘kekuatan magis yang besar yang memang sudah ada di tempat ini dari waktu ke waktu (hal.11)’, menurut buku The Messages of The Sphinx karya Graham Hancock & Robert Bauval.
Beberapa sumber mengatakan bahwa cerita tentang mimpi itu diciptakan untuk tujuan politik, sebuah cerita kuno propaganda untuk membuktikan legitimasi raja. Kisah seprti ini biasanya dapat mendukung keabsahan sebuah kerajaan, menegaskan dan menjamin kekuatan firaun sebagaimana ditunjuk oleh para dewa, atau dalam hal ini, Sphinx itu sendiri.

Bangunan Sphinx of Giza: Bagaimana Cara Pembangunannya?

Mengenai pembangunan bangunan Sphinx of Giza sendiri, terdapat 2 pendapat berbeda mengenai asal mula pembangunannya.
Menurut teori yang pertama yang dikemukakan oleh para Egyptolog dan sejarawan Mesir Kuno, Firaun Khafre sebagai raja dinasti ke-4 Mesir Kuno membangun Sphinx sekitar 2500 SM. Ia membuat patung raksasa bangunan Sphinx of Giza ini sebagai perlambang keagungan dirinya yang menggabungkan kekuatan seekor singa dengan kebijaksanaan seorang manusia. Buktinya adalah pada prasasti “Sphinx of Stela” baris ke-13, terdapat syllabyle“Khaf”, yang kemudian diartikan berasal dair kata “Khaf-re”.
Menurut Dr. Zahi Hawass, Direktur Giza Saqqara dari Organisasi Kepurbakalaan Mesir, teori ini membuat bangunan Sphinx of Giza  berusia sekitar 5.000 tahun. Teori kedua kemudian muncul dan tidak percaya bahwa orang Mesir membangun Sphinx dibuat oleh peradaban sebelumnya, sekitar 8.000-10.000 SM.
Baru-baru ini, Graham Hancock, seorang sarjana Amerika, beserta John West, Robert Bauval, dan beberapa peneliti lain telah menyajikan bukti tertentu dan menantang pemikiran tradisional para Egyptolog tentang bangunan Sphinx of Giza dan kompleks Giza secara keseluruhan. Mereka menyajikan bukti yang menentukan siapa yang membangun Sphinx dan Piramida Agung dan untuk tujuan apa. Bukti mereka pada dasarnya terdiri dari 2 bukti, yaitu:
Pertama, adanya indikasi geologi erosi pada Bangunan Sphinx of Giza adalah karena air, bukan akibat angin atau pasir sehingga jauh lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Legenda bangsa Mesir dan Arab juga ada yang mendukung posisi ini. Mereka percaya bahwa terdapat sebuah peradaban maju sebelum banjir yang disebut Banjir Nuh atau Zaman Ante-Diluvian telah dibangun peradaban maju. Saat itu di dasar lautan, piramida raksasa dan Sphinx mengalami rendaman air dan pengikisan dalam waktu yang panjang, adalah penyebab langsung yang mengakibatkan erosi yang parah terhadap Sphinx.
Karena bahan bangunan piramida raksasa Jazirah adalah hasil teknologi manusia yang tidak diketahui orang sekarang, kemampuan erosi tahan airnya jauh melampaui batu alam, sedangkan bangunan Sphinx of Giza terukir dengan keseluruhan alam, mungkn ini penyebab yang nyata piramida raksasa dikikis oleh air laut yang tidak tampak dari permukaan.
Bukti kedua adalah keberpihakan astronomi yang didasarkan pada korelasi yang tepat dari tiga piramida di Giza tersebut membentuk 3 bintang yang disebut Orion Belt. Mereka berpendapat bahwa hubungan geografis dari Sphinx, piramida Giza, dan Nil akan langsung membentuk rasi Leo, Orion, dan Bima Sakti. Dalam ilmu astronomi disebutkan bahwa usia astrologi rasi ini sekitar10.500 SM. Simbol kepala singanya juga dijadikan pijakan sebagai rasi Leo.
Rasi Orion
Begitu juga para peneliti di abad-19 dan 20. Wallis Budge, yang menulis banyak buku tentang Mesir Kuno dan juga sebagai penjaga sejarah Antik Mesir di Museum Inggris percaya bahwa Bangunan Sphinx of Giza jauh lebih tua dari Mesir itu sendiri.
Graham Hancock membuat kutipan berikut dalam bukunya: “Sphinx itu dianggap terhubung dalam beberapa cara dengan orang asing atau dengan agama asing.” Ini juga yang menyebutkan bahwa Bangunan Sphinx of Giza merupakan pangkalan transit dan ruang rahasia makhluk luar angkasa.
Penasaran?  Ya, itulah misteri Bangunan Sphinx of Giza.
© 2014. Pradipta Aditya. All rights reserved.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Peace Different Types Of Peace Symbol